Rabu, 09 Juni 2010

Memahami masyarakat yang menyikapi

Lucu, mungkin perasaan itu cukup mewakili. Ketika melihat masyarakat menanggapi setiap isu yang berkembang saat ini. Setelah Tragedi Freedom Frotilla beberapa waktu lalu menarik jutaan pasang mata, kini semuanya tertuju ke satu wilayah yang kerap disebut pornografi.

Lucu memang, ketika beberapa hari lalu berbagai media sibuk memberitakan nasib ratusan relawan Gaza termasuk didalamnya 12 WNI. Hari ini terlihat mereka lebih sibuk menunjukkan jati diri. Dengan mengabarkan berita yang menuai kontroversi. Dan pada akhirnya menguras berbagai energi. Perhatian masyarakat tertuju pada pemberitaan seputar kehidupan pribadi..

Lucu sekali, public figure sekaliber pejabat ataupun pengusaha kalah pamor dengan para selebriti. Kehidupan mereka seakan menarik untuk diikuti. Padahal seperti yang telah diberitakan melalui berbagai media, mulai dari internet hingga televisi. Kesemuannya itu membicarakan hal-hal yang dahulu dianggap tabu, pergaulan bebas para selebriti demi eksistensi.

Lucu, ketika melihat masyarakat mulai berpersepsi. Ada yang melihat gambaran nyata gaya hidup selebriti itu melalui kacamata religi. Dengan berpandangan bahwa gaya hidup bebas selebriti sebagai pelanggaran terhadap perintah ilahi. Sehingga dikategorikan perbuatan haram yang layak dicaci.

Lucunya, walau masyarakat tahu akan konsekuensi. Banyak yang justru mencari dan menikmati gambaran nyata tersebut dari televisi maupun media lainnya walau sekian durasi.

Lucu, walau ternyata mayoritas masyarakat memandang dari perspektif religi. Namun banyak yang tak kuasa untuk menahan rasa penasaran diri. Hal tersebut memang tak dapat dipungkiri, karena rasa penasaran itu sesungguhnya perlahan ditanamkan oleh pembawa kabar tadi sehari-hari. Mengabarkan dari pagi, siang, petang hingga malam hari.

Lucu memang lucu, tanpa disadari masyarakat mudah untuk dimobilisasi secara opini. Berbagai isu yang sebelumnya menyeruak keluar, kini seakan terkubur kembali. Padahal isu kemarin jauh lebih penting dan bersifat umum daripada yang ini. Pergaulan bebas selebriti itu bukanlah lagi sebagai sesuatu hal yang tabu dan baru serta terpisah sendiri. Namun itu telah menjadi bagian dari fenomena umum yang terjadi dalam masyarakat saat ini.

Untuk itu mari sikapi video selebriti yang dipandang sebagai pornografi itu seperti fenomena biasa yang terjadi sehari-hari. Walau menuai kontroversi itu karena soal persepsi. Hikmah yang layak dipelajari adalah coba bedakan mana wilayah privasi yang hanya layak untuk dinikmati pribadi. Dan harus diingati bahwa saat ini era teknologi informasi.

(sampahfly,039/10/06/2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar