Kamis, 18 Maret 2010

Obama belum datang; penyambutan telah matang; dan hujatan pun menyerang

Minggu depan bangsa Indonesia akan kedatangan seorang tamu istimewa. Seorang yang menarik perhatian jutaan mata. Seorang yang pernah merasakan indahnya Jakarta. Seorang yang pernah menikmati lezatnya masakan nusantara. Dan seorang yang saat ini menjadi pemimpin “dunia”. Dialah presiden Amerika; Barack Husein Obama.

Tampaknya saat ini semua mata tertuju kepadanya. Terutama bagi kita bangsa Indonesia. Yang nanti akan menjadi tuan rumah dan menjamu kehadirannya. Tak ayal berbagai persiapanpun dilakukan demi memberi arti pentingnya akan sebuah kenyamanan, keamanan, serta keselamatan dari sebuah nyawa.

• Keamanan serta keselamatan dari nyawa merupakan yang utama

Betapa keamanan begitu penting dan keselamatan nyawa seorang Obama pun begitu berharga. Sehingga para barisan pengamanan nasional disiapkan dan diperintahkan untuk selalu bersiaga. Apalagi jika mengingat keamanan dalam negeri beberapa hari ini begitu panas membara. Lantaran berbagai kasus yang mendera, seperti kerusuhan dalam unjuk rasa, ricuh mengenai isu pemakzulan, hingga pelatihan teroris di bumi Sumatera.

Tampak dari ketiganya yang paling mengancam bagi keselamatan Obama adalah pelatihan para teroris (mujahid) di Sumatera bagian utara. Karena ditengarai mereka anti terhadap Amerika. Terlebih Obama merupakan representatif dari negeri adidaya. Dan juga merupakan “target” utama sekaligus musuh dari agama.

Karena keamanan dan keselamatan dari lawatan Obama ke Indonesia merupakan dasar dari sebuah agenda. Maka pihak keamanan akan maksimal serta optimal dalam mengupayakannya. Agar rasa aman selalu menyelimuti masa kunjungannya. Tidak hanya saat berada di Istana Negara, tetapi juga ketika bernostalgia.

• Menapak-tilasi masa kecil yang bahagia

Kunjungan Obama ke Indonesia memang bermuatan nostalgia. Karena Obama pernah menetap dan menghabiskan masa kecilnya di daerah yang dahulu bernama Batavia. Di sebuah kawasan bernama Menteng itulah Obama pernah merasakan kerasnya hidup di ibukota. Obama juga pernah mengecam pendidikan dasarnya di sana. Jadi tak dapat dipungkiri bahwa kunjungannya nanti akan menapak-tilasi masa kecilnya dahulu yang bahagia di Kota Jakarta.

Itu juga yang dirasa oleh orang-orang yang memiliki kenangan dengan Obama, terutama teman semasa kecilnya. Mereka pasti tak menyangka anak kecil yang dikenal dahulu bernama “Barry”, sekarang menjadi orang nomor satu Amerika bahkan dunia. Mereka juga pasti bangga dan berkeinginan kembali untuk bertatap muka.

Tidak hanya orang-orang yang pernah dekat dan bercengkrama dengan Obama saja yang menunggu kehadiranya di Jakarta. Tetapi juga sebuah institusi pendidikan yang dahulu pernah dikecamnya. Para guru maupun siswa SD Negeri 1 Besuki telah menyiapkan berbagai acara. Tak lain hal tersebut disiapkan untuk menyambut Obama kembali ke sekolah yang pernah mendidiknya.

• Persiapan penyambutan yang dinilai berlebihan oleh “sebagian dari kita”

Aspek keamanan dan kenangan yang saat ini menjadi fokus bangsa Indonesia terhadap persiapan penyambutan kedatangan Obama. Namun hal itu yang justru dianggap “berlebihan” oleh sebagian dari kita. Karena persiapan keamanan yang melibatkan jumlah personil yang besar, dinilai berlebihan untuk menyambut seorang Obama. Terlebih lagi Obama dinilai sebagai “antek” dari musuh agama.

Tidak hanya diatas yang dianggap berlebihan, hal lainnya adalah pemberitaan seputar penyambutan kedatangan Obama ke Indonesi oleh berbagai media massa. Hal tersebut dikarenakan kabar serta berita yang disampaikan oleh media, dinilai sebagai bentuk dari “propaganda”. Seperti yang terkandung dalam teori mengenai komunikasi massa.

Namun terlepas dari problematika yang ada. Kita memang pantas merasa bangga. Karena salah satu “anak didik” bangsa Indonesia kini menjadi orang nomor satu di Amerika. Tetapi juga seperti telah menjadi sebuah dilema. Karena tanpa disadari, kita telah larut dalam “kesibukan” menyambut kedatangannya. Padahal banyak pekerjaan rumah dari bangsa Indonesia yang menunggu penyelesaiannya.

(sampahfly018/18/03/2010)

1 komentar:

  1. awal nya c antusias tapi berakhir dengan kekecewaan ..
    ternyata sang pemimpin jebolan negeri tercinta di undur kedatangan nya .. '_' sedih dh,,

    BalasHapus