Kamis, 18 Februari 2010

Sedekah: bukan jumlah nominal yang kita keluarkan, namun seberapa tingginya keikhlasan kita dalam mengeluarkan.

Tadi ketika saya Shalat Jumat berjamaah disalah satu mesjid, ada suatu hal yang menginspirasi dan memotivasi. Sang Faqir, bagaimana khotib menyebut dirinya, berwasiat tentang Fadhilah Sedekah. Sedekah memiliki 4 fadhilah utama; dapat menolak bala, dapat memanjangkan usia (menambah masa hidup), memperoleh rezeki yang berlimpah, dan dapat menolong kita di akhir zaman kelak.

Walau wasiat Sang Faqir itu sangat memotivasi "audiensi jumat yang berbahagia", namun hemat saya ada suatu kekurangan. Beliau tidak menjelaskan lebih detail "apa itu sedekah". Karena yang disampaikannya itu, hanya menyempit pada pemaknaan sedekah berupa materi (uang). Ini yang harus ditempatkan pada ranah yang tepat. Karena makna sedekah jauh lebih luas melampaui batas materi semata.

Dalam penjelasan tiap poin keutamaan sedekah tersebut, Sang Faqir selalu memberikan contoh. Untuk meyakinkan bahwa sedekah (berupa materi) itu sangat bermanfaat. Seperti testimoni seorang temannya yang terlepas dari bala lantaran telah bersedekah sebesar 50 ribu kepada seorang miskin. Juga contoh dirinya yang memperoleh rezeki berlimpah.

Dari beberapa contoh yang dipaparkan Sang Faqir tersebut. Terlihat lebih dominan mengangkat sedekah harta (uang). Padahal uang hanya salah satu "konten" yang kita miliki untuk dibagi. Banyak konten lainnya, seperti ilmu, pertolongan, bahkan senyuman yang dikategorikan juga sebagai bentuk sedekah.

Ini yang menggundahkan. Bagaimana seorang miskin dapat bersedekah jika pemaknaan sedekah dipersempit sebatas materi saja? Padahal mereka membutuhkan materi tersebut untuk menolong dirinya sendiri.

Terpenting adalah dari sekian bentuk sedekah kita tersebut, keikhlasan merupakan hal yang paling utama. "Qalallah; Inni ma'akum, fa aqumtum sholah wa atukum zakat-Allah berfirman; Sesungguhnya aku bersama kalian, jika kalian mendirikan sholat dan bersedekah (berzakat)". Dengan keikhlasanlah, maka Allah akan bersama kita. Karena tak penting bagi-Nya jumlah nominal yang kita keluarkan, namun seberapa tingginya keikhlasan kita dalam mengeluarkan.

sampahfly002/19/02/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar