“Apalah arti sebuah nama”, seperti itu yang dikemukakan oleh seorang filosof Shakespare. Namun berbeda jika menurut paradigma kaum muslim, nama merupakan sebuah doa. Karena diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Begitu juga yang diyakini bahwa doa orang tua kepada anaknya merepresentasikan doa Tuhan YME. Maka ada pepatah bijak “surga berada di telapak kaki ibu.
Terlepas dari permasalahan diatas, jika melihat fenomena yang ramai diperbincangkan saat ini terkait dengan konteks “penyebutan nama” dalam kasus Century. Terjadi suatu hal yang lucu, baru, sekaligus ragu, melihat adanya kontroversi di para “elite” bangsa. Padahal kalangan “reguler” di negara ini, menanti kepastian dari sikap mereka yang telah mempercayakan sepenuhnya.
Hanya permasalahan penyebutan nama, mereka saling berargumentasi, beradu persepsi, untuk suatu hal yang belum pasti. Karena tugas mereka sebatas memberi rekomendasi. Lagi pula “kepastian” itu merupakan hak mutlak bagi penegak keadilan di negera hukum ini.
Mereka idealnya dapat memberi pencerahan kepada rakyat dengan menbuka kasus ini seluas-luasnya. Seperti yang diperintahkan pemimpin negeri dengan tegas untuk mengusut tuntas. Bukan malah mempersoalkan penyebutan nama. Dan akkirnya memperkeruh suasana.
Penguraian masalah:
Sebenarnya permasalahan ini sederhana jika dilihat dari kacamata kita rakyat biasa. Seperti pandangan filosof diatas, apalah arti sebuah nama, karena tidak mengindikasikan sesuatu hal apapun. Kita mungkin dapat bebas menyebutkan nama seseorang yang terindikasi kuat melakukan suatu kesalahan. Sebagai contoh; kita dapat dengan mudah menduga dan menyebut nama si A, yang kapasitasnya sebagai penjaga keamanan, lalai dalam menjalankan tugasnya. Sehingga mengakibatkan terjadinya tindakan criminal seperti pencurian dan mengakibatkan adanya puhak yang dirugikan.
Namun tidak demikian halnya dari sudut pandang mereka para elite yang menganggap masalah ini sulit. Bagi mereka penyebutan nama akan berindikasi luas. Apalagi jika telah memasiki ranah kepentingan. Suatu kepastian belum tentu dapat direkomendasikan lantaran tak mengandung unsur kepentingan.
Banyak pertimbangan dan perhitungan dalam mainstream mereka. Sehingga menjadi suatu problematika untuk menyebutkan nama dalam kasus ini. Karena setiap kata yang terucap dan nama yang tersebut, berpengaruh besar bagi mereka. Dapat saja nama yang terrekomendasikan dalam putusan, tidak terbukti meyakinkan menyalahi aturan di pegadilan. Sehingga menjadikan boomerang bagi mereka.
Salah satu pertimbangan mereka diatas cukup relevan. Karena bagaimanapun juga proses yang mereka jalani hanya sebatas pada wilayah dewan, dan belum memasuki area pengadilan. Tetapi harus diingat bahwa mereka memiliki kewenangan atas nama konstitusi. Dan mereka juga mengemban amanat rakyat untuk mengusut kasus Centurii. Ditambah negeri ini menganut prinsip demokrasi, dimana rakyat yang memiliki kendali.
Semoga nanti mereka dapat berani, menyebut nama kasus Century, agar rakyat tak menanti, dan tak berkutat hanya pada masalah ini. Semoga Tuhan memberkati.
(sampahfly006/22/02/2010)
shaloom
BalasHapussemoga kesejahteraan mulai berpaling ke negara kita yang memang notabene dihuni oleh manusia tak bernyawa.
sekarang atau nanti kematian hanya masalah waktu dan tidak akan pernah berbeda rasanya, apakah bangsa kita akan lenyap dari peta dunia dalam waktu dekat ini atau entah kapan kita dapat melihat dengan mudah dari pada apa yang kita lakukan terhadap apa yang kita miliki.
Hargailah titipan tuhan yang berharga ini yaitu bumi Nusantara yang selalu membuat mata dunia melirik ketika nama Indonesia di dengungkan. Tetapi jangan pernah anda sedikit pun terlena karena mata-mata asing disana bagai serigal-serigala liar yang selalu memantau untuk memangsa kita.
Demi Tuhan aku tidak rela untuk menjadi Individu lain selain diriku, Demi tuhan aku akan menjaga apa-apa yang telah dipercayakannya kepadaku, Demi tuhan aku tidak akan pernah mati dalam nama, Demi tuhan aku akan berpaling dari kematian, demi tuhan demi tuhan.
saudaraku Ahmad Rafly Anhar, anda tentu paham bahwa kebohongan yang diulang seribu kali akan nampak seperti sebuah kebanaran sejatinya walaupun tidak pada hakikatnya.
Saudaraku Ahmad Rafli Anhar percaya lah bahwa informasi yang di distorsi sedemikian rupa akan sangat sulit untuk dipertanggung jawabkan akan nilai kebenarannya.
Sudaraku Ahmad Rafly Anhar pahami lah setiap pernyataan yang berbau konspiratif justru akan menjadi teror berbahaya bagi sebuah kebenaran.
never trust for what u've seen, heard, n known before u find the truth inside ur self.
Hati-hatilah terhadap apa yang kamu lihat dan dengar di Media karena alasan tersebut diatas. Setan akan selalu nampak seperti malaikat, dan Iblis akan memakai wewangian yang membuatmu kagum dan terlena.
Century hanya lah masalah kecil bagi kita yang berfikir, Ingat yang dikatakan Tuhan dalam banyak firman-Nya (Barang siapa yang berfikir), dan ayat pertama yang diturunkan (Bacalah) kalau kita termasuk umat yang memiliki kualitas tersebut ( Selalu berfikir dan membaca) tentunya kasus Century hanya dongeng bodoh yang didengungkan kepada anak2 jalanan.
sekitar 7 Trliliun dana negara dirampok dalam kasus Century tidaklah seberapa dibandingkan dengan apa yang sebenarnya mereka sembunyikan. Dengan keadaan rakyat kita yang sangat memprihatinkan dalam masalah membaca dan berfikir, tentunya teori-teori konspirasi sangat lah mudah diterapkan
Shaloom from ben Resolute
Shaloom ben Resolute...
BalasHapusur my really broth.