Malam itu, di kala ayahmu merebahkan tubuhnya di atas dipan
kayu.
Ketika ibumu mengadukkan kopi dalam cangkir baru.
Engkau bergerombolan bersama temanmu.
Pergi memasuki saung yang tak berpintu.
Malam itu, tiba waktu untukmu menuntut ilmu.
Dengan menjinjing tasmu yang ungu.
Engkau tak pernah ragu.
Melangkah untuk merajut asa yang mereka anggap semu.
Malam itu, begitu indah bagiku.
Engkau bertanya dan ku jawab selalu.
Walau tak seharusnya tanya itu terlontar dari lisanmu yang
lugu.
Namun itu bukanlah disengaja karna salahmu.
Malam itu, baru kusadari kenyataanmu.
Bahwa dalam tubuh mungil, dibalik parasmu yang lucu.
Ternyata tersimpan kedewasaan yang tak seharusnya tumbuh
ketika itu.
Malam itu, aku yang belajar darimu.
Mengenai hidup yang harus diperjuangkan selalu.
Dengan tak mudah menyerah walau tanggung jawab itu jauh dari
dayaku.
Fly, 17 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar