Minggu, 16 Oktober 2011

Menjadi Anomali

Alienasi…
Itu yang terjadi untuk kesekian kali.
Mereka mengasingkanku disini.
Lantaran aku memilih tidak memiliki religi.

Stigmatisasi…
Itu yang selalu menghinggapi.
Setiap hari mereka enggan berkomunikasi.
Lantaran aku dianggap komunis sejati.

Diskriminasi…
Itu yang kerap kualami.
Tatkala aku ingin bersosialisasi.
Namun yang kuterima justru caci maki.

Apa salah aku mengaktualisasikan diri?
Untuk tak memilih dari sekian institusi iman di dunia ini…

Tak memeluk, apakah selalu atheis dan aktivis kiri?
Tak menjalankan, bukankah itu hak asasi?

Padahal kuasa-Nya melampaui sekat bangunan yang berdiri ataupun kitab suci.
Kedigdayaan-Nya bahkan tak terbatas hanya pada alam beserta isi.
Dan aku hanya memilih-Nya sebagai pemilik jiwa raga ini.
Bahkan hatiku tak ingin menerima yang lain selain-Nya hingga mati.

Namun mereka tidak memahami.
Aku dicaci dan dipaksa memilih satu institusi.
Institusi iman yang terlahir berdasarkan konvensi.
Dengan iming-iming pencabutan stigma anomali.

Fly,161011

2 komentar: