Jumat, 09 April 2010

Yoga ala Anand Krisna

Spiritualisme, menjadi tema yang selalu hangat diperbincangkan di antara kita. Tema tersebut bersifat universal melampaui perbedaaan kepercayaan maupun paham agama. Karena spiritualisme sejatinya adalah kodrat Sang Pencipta kepada insan manusia. Dan tak dapat dipisahkan dalam kehidupan yang nyata.

Dalam diskursus ini, spiritualisme dibahas dalam bingkai dialektika. Khususnya dalam ranah agama maupun budaya. Karena sifatnya melebihi segala benda. Melintasi batas dimensi material dunia. Melebihi kepuasan biologis dan hasrat akan harta. Sehingga penilaian terhadap kepuasan spiritualisme berada pada puncak tertinggi dalam beragama. Baik itu yang kerap disebut dengan tahap pencapaian ma’rifatubillah, manunggaling kawula Gusti, wahdah al-wujud, atau ana al-Haq, yang mengklaim sebagai pelepasan dir terhadap hal yang fana. Hingga pencapaian moksa maupun prilaku asketik terhadap dunia dalam tradisi gereja.

Berharganya aspek spiritualisme dalam menyikapi evolusi manusia maupun masa

Begitu pentingnya aspek spiritual dalam diri setiap manusia. Sehingga meposisikanya sebagai suatu kebutuhan fundamen yang harus selalu dipenuhi oleh kita. Apalagi dalam konteks kehidupan postmodernisme sekarang, yang menafikan ketentraman jiwa. Lantaran hanya mengejar tuntutan zaman maupun biologis saja.

Hal itu yang menjadikan manusia modern saat ini seakan kehilangan arah; hendak kemana dia? Walaupun banyak dari mereka yang mengaku menganut suatu ajaran agama. Namun ternyata tak mendalami sepenuhnya. Seperti sebatas memenuhi perintah-Nya saja dengan menjalankan berbagai ritual, tanpa memahami sebuah makna. Padahal jika direnungkan, ritual itu merupakan salah satu mediasi hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Selain itu juga alasan lain menganut agama, mungkin hanya untuk melengkapi syarat identitas diri sebagai warga negara.*

Kekosongan jiwa yang dialami manusia modern seperti kasus diatas, menyebabkan mereka tergiring ke dalam hidup yang hampa. Seakan merasa teralienasikan dalam kehidupan di dunia. Karena merasa terbebani dengan kondisi dan suasana. Sehingga menumbuhkan motivasi untuk keluar dari kehampaan yang menyiksa. Mencari berbagai metode atau solusi untuk mengatasinya. Dan ternyata salah satu metode mengatasinya, seperti yang ditawarkan oleh seorang spiritualis, Anand Krisna.

Metode rehabilitasi spiritual yang ditawarkan oleh Anand Krisna begitu banyak menarik minat warga, baik domestic maupun mancanegara. Hal tersebut tidak hanya karena ajaran spiritualnya. Namun juga karena figur pribadinya yang toleran dan terbuka. Dengan memandang semua manusia sama. Sehingga tidak melihat seseorang dari latarnya. Baik itu dari segi agama, suku bangsa maupun usia.

Karena sikap keterbukaannya tersebut maka tak heran banyak orang yang menaruh simpati untuk mengikuti ajarannya. Ajaran yang memuat metode untuk memenuhi hasrat jiwa manusia. Yaitu berupa metode dalam merehabilitasi jiwa-jiwa yang hampa. Baik itu karena perubahan dunia yang telah menggila. Ataupun pemenuhan dalam rangka menyejukkan rohani dalam beragama. Metode rehabilitasi yang ditawarkan olehnya, yaitu meditasi ala India yang dikenal dengan istilah yoga.

**bersambung

1 komentar:

  1. kita termasuk manusia postmodernisme yg disebutkan diatas bkn yaaah?????

    BalasHapus