Senin, 12 April 2010

Yoga ala Anand Krisna (jilid 2)

Yoga telah lama dikenal oleh bangsa India. Terutama di ranah spiritualitas dalam aliran kepercayaan ataupun ajaran keagamaan mereka. Tujuan dari yoga itu sendiri adalah untuk mengontrol pikiran manusia. Serta pula untuk mengendalikan alam sadar kita. Dan metode ini yang kemudian diadopsi dalam ajaran Anand Krisna.

Meditasi yoga ala Anand Krisna ini telah banyak menarik simpati dikalangan masyarakat Indonesia. Terutama bagi mereka yang berdomisili di Pulau Dewata. Karena lokasi pendopo/petilasan sang guruji, sebutan bagi Anand Krisna, terletak di sana. Bahkan tidak hanya masyarakat setempat yang menjadi pengikutnya. Namun juga para pengunjung yang sedang berwisata. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Yoga ala Anand Krisna menjadi metode penentraman jiwa

Keberadaan Anand Krisna di sana, seakan menjadi solusi bagi mereka yang mencari ketenangan jiwa. Meditasi yoga yang ditawarkannya, terbukti ampuh mengobati “sakit jiwa” yang diderita para pengikutnya. Akibat keberhasilan pengobatan jiwa tersebut, ternyata menimbulkan juga rasa “kecanduan” dalam diri mereka. Tidak hanya rasa candu tetapi juga menumbuhkan sikap loyalitas dan rasa keterikatan yang berlebih kepada sang guruji, Anand Krisna.

Rasa keterikatan berlebih, seakan tak dapat melepaskannya, yang lantas menanamkan sikap kultus persona. Oleh pengikutnya, sang guruji dianggap sebagai manusia setengah dewa. Dengan tutur katanya yang bijaksana. Yang memberikan pencerahan pada alam pikir yang terbuka. Serta pula mengobati hati-hati yang tengah terluka. Sehingga figurnya begitu memesona dan sungguh berkarisma.

Karisma yang dimiliki sang guruji, memesona beratus pasang mata. Terutama bagi mereka para pengikutnya yang bergender wanita. Mereka seakan terbius oleh beragam patah kata indah serta bijaksana yang terlontar dari sang guruji yang dikaguminya. Sehingga menggelorakan suatu rasa. Melebihi rasa murid kepada gurunya. Tidak hanya rasa kagum semata, namun semacam rasa seseorang yang sedang terpanah asmara.

Rasa keterikatan yang berlebihan mengakibatkan suatu perkara

Hal tersebut yang kemudian menimbulkan “tindakan tak wajar” yang dilakukan oleh sang guruji kepada muridnya. Terutama terhadap seseorang dari kaum hawa. Dengan dalih suka sama suka, sang guruji mewajarkan suatu cara. Cara yang dinilai olehnya masih dalam batas kewajaran karena tak ada unsur memaksa. Melainkan adanya rasa diantara mereka berdua. Yang pada akhirnya menganggap tindakan tersebut seperti hal yang biasa.

Namun berbeda dengan penilaian salah satu murid wanitanya. Merasa dilecehkan, dia lantas membongkarkan tindakan diluar kewajaran yang dialaminya oleh sang guruji, Anand Krisna. Dia pun lantas melaporkan tindakan tersebut kepada aparat negara. Dalih pelaporannya itu lantaran sang guruji telah melecehkannya secara fisik dengan mengontrol alam bawah sadarnya. Seolah dia terhipnotis oleh sang guruji seketika.

Namun terlepas dari polemik antara guru dengan muridnya. Biarlah perkara tersebut diproses oleh para aparat negara. Untuk mencari kebenaran dari alibi yang bertentangan diantara mereka. Dan kita juga berusaha untuk menarik sebuah benang merah dari suatu analisa.

Sebuah analisa sederhana

Zaman modern memaksa manusia beradaptasi dengan peradabannya. Tuntutan materi menjadikan manusia lupa akan segala. Akibatnya melupakan hal esensial dalam dirinya. Yaitu spiritualitas dalam realitas sempurna.

Spiritualitas manusia mengalami degradasi makna. Sehingga menimbulkan berbagai penyakit jiwa. Penyakit tersebut harus diobati dengan suatu cara. Yoga merupakan salah satu diantaranya.

Anand Krisna menawarkan yoga sebagai meditasi spiritual untuk menentramkan jiwa. Keberhasilan yoga yang diajarkannya menimbulkan sifat adiktif dalam diri para pengikutnya. Sehingga menumbuhkan ketergantungan serta kecintaan berlebih terhadapnya.

Kecintaan yang berlebihan menumbuhkan bentuk kultus persona. Dalam konteks ini sang murid mengagungkan gurunya. Seakan “menghipnotisnya” untuk rela melakukan apa saja. Maka muncullah skandal antara guru dengan muridnya. Yang akan kita lihat kelanjutannya. Dan nanti akan diputuskan siapa diantara mereka yang berbicara apa adanya. Baik bagi yang merasa dilecehkan ataupun dicemarkan nama baiknya.


(sampahfly030/12/04/2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar