Selasa, 27 Maret 2012

Banjir Menggenangi Lapak dan Sekolah Tercinta Kami

Oleh: Muhamad Abdul Hasan (peserta didik di “saungelmu” Jati Padang) Disunting oleh: Fly Pada minggu yang lalu, saya dan teman-teman mencari hewan bunglon di kebun dengan beratapan langit biru yang cerah. Namun ketika asiknya mencari, tiba-tiba langit yang sebelumnya cerah berwana kebiruan berubah menjadi kehitaman dan gelap. Kami menduga mungkin hujan akan turun, sehingga kami bergegas kembali ke rumah masing-masing. Setibanya di rumah, dugaan kami tersebut terbukti, hujan pun akhirnya turun ke bumi.
Hujan turun begitu derasnya dengan disertai suara-suara petir yang menggelegar. Derasnya air hujan juga mengakibatkan sungai kecil yang berada tepat di belakang Mushola As-Syifa, tempat kami bersekolah dan menuntut ilmu di lapak, ikut meluap. Hal tersebut dikarenakan sungai tak mampu menampung debit air yang mengalir. Dan akhirnya air yang tak tertampug dan meluap dari sungai itu pun menggenangi lapak dan rumah-rumah kami. Sehingga banjir tak dapat dipungkiri. Banjir yang kerap terjadi di wilayah (lapak) kami diakibatkan banyaknya masyarakat, baik dari lingkungan lapak sendiri ataupun orang-orang di sekitar lapak, yang membuang sampah di sungai. Sehingga sungai yang berada dekat lapak kami itu pun menjadi kotor dan mengalami pendangkalan. Penyebab banjir lainnya adalah banyaknya penebangan pohon secara sembarang. Dahulu, di wilayah lapak dan sekitarnya seperti di kebun milik keluarga Bang Sating tempat di mana kami mencari bunglon, sungguhlah teduh karena banyaknya pohon yang berdiri. Namun sekarang tidaklah demikian adanya. Padahal keberadaan pohon-pohon tersebut sangatlah bermanfaat sebagai penyerap air hujan dan pencegah banjir. Oleh karena itu berkaca dari banjir yang kerap terjadi, mari kita bersama menjaga kelestarian sungai dan pepohonan, dengan cara tidak lagi membuang sampah ke sungai dan menebang pohon sembarangan. Agar banjir yang datang tidak semakin meninggi dan merusak lingkungan. Sekali lagi mari kita bersama menjaga lingkungan sebaik-baiknya, seperti dengan menanam pohon. Dengan banyak pohon maka akan banyak rezeki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar